post

Jurnalistik Ekstra: Literasi Sebagai Wadah Mengembangkan Imaji Siswa

Jurnalistik Ekstra: Literasi Sebagai Wadah Mengembangkan Imaji Siswa

Minggu (8/4/2018). SKM Cabang Selatpanjang, Riau – Kata literasi bukan lagi hal yang asing di dengar oleh masyarakat umum. Makna literasi itu sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Baik membaca buku bacaan atau menulis sebuah karya sastra.
Image 1
Pada mulanya, Central Connecticut State University di New Britain bekerjasama dengan sejumlah peneliti sosial melakukan survei minat baca masyarakat sejak tahun 2003 hingga 2014. Melalui hasil penelitian tersebut, Indonesia berada pada posisi 60 dari 61 negara. Sementara itu, data Statistik UNESCO pada tahun 2012 menyatakan bahwa minat baca masyarakat di Indonesia hanya mencapai 0,001. Dalam pengertian lain, dari 1.000 penduduk Indonesia hanya satu warga yang tertarik membaca. UNESCO menetapkan minat baca masyarakat di Indonesia menduduki peringkat 69 dari 127 neraga.
Image 2
Dari hasil penelitian tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akhirnya mengupayakan Gerakan Literasi, terutama di sekolah – sekolah. Gerakan tersebut bertujuan untuk mengembangkan strategi dan diplomasi demi menumbuhkan budi pekerti siswa. Gerakan ini merupakan penerapan dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 23 tahun 2015 tentang Pendidikan Budi Pekerti. Literasi telah terealisasi pada Kurikulum 2013 di berbagai wilayah di Indonesia, seperti membaca buku 15 menit sebelum belajar.
Image 3
Di SMPS Kasih Maitreya Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, telah merealisasikan budaya literasi. Salah satunya dengan menjadikan Ekstrakulikuler, seperti Ekstrakulikuler Membaca dan Menulis Puisi, serta Ekstrakulikuler Menulis Cerpen. Melalui Ekstrakulikuler tersebut, siswa menemukan wadah yang mampu membangun dan mengembangkan imajinya menjadi sebuah karya tulis yang indah. Melalui wadah itu pula, siswa lebih percaya diri dalam mencipta karya serta lebih senang membaca, baik membaca buku fiksi maupun buku nonfiksi sebagai data penulisannya.(ns)

Sumber : Mading SMPS Kasih Maitreya Tahun 2018

Penyusun : Novita Sari
Editor : Novita Sari
Penerbit : SMPS Kasih Maitreya

Tulisan yang ditampilkan dalam artikel ini dilindungi oleh undang-undang Hak Cipta. Dilarang menyalahgunakan/menggunakan/mencetak/menciplak seluruh isi atau sebagian, dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari pihak pembuat konten maupun dari pihak Sekolah Kasih Maitreya.

@sekolahkasihmaitreya

No Comments

Add your review